KULINER || ONTV.CO.ID – Dalam dunia kuliner Indonesia, dua nama ini sempat mendominasi linimasa media sosial dan antrean warung makan: ayam geprek dan ayam penyet. Sekilas mirip—sama-sama ayam goreng yang dipenyet dan disajikan dengan sambal pedas. Tapi jangan salah, keduanya punya karakter dan sejarah yang berbeda. Yuk, kita bedah!
Asal Usul yang Berbeda
- Ayam Penyet berasal dari Surabaya, Jawa Timur, dan sudah eksis jauh lebih dulu. Kata “penyet” berarti “ditekan” atau “dipenyet” di atas sambal.
- Ayam Geprek lahir dari Yogyakarta sekitar tahun 2003. Istilah “geprek” berarti “dihancurkan” atau “digeprek” hingga ayamnya remuk bersama sambal.
Teknik Pengolahan Ayam
- Ayam Penyet: Ayam diungkep dengan bumbu kuning khas Jawa, lalu digoreng dan dipenyet ringan di atas sambal. Teksturnya empuk dan kaya rempah.
- Ayam Geprek: Ayam digoreng dengan balutan tepung crispy ala ayam Amerika, lalu digeprek kasar bersama sambal bawang mentah. Sensasi kriuk dan pedasnya jadi ciri khas.
Sambal yang Menentukan
- Sambal Penyet: Biasanya sambal terasi atau sambal tomat, lebih matang dan berbumbu.
- Sambal Geprek: Sambal bawang mentah, pedasnya langsung “nampol” dan bisa disesuaikan levelnya—dari 1 sampai 100 cabai!
Inovasi Menu
- Ayam Geprek lebih fleksibel dan kekinian. Banyak varian modern seperti geprek mozzarella, geprek telur asin, hingga geprek keju parut.
- Ayam Penyet tetap mempertahankan nuansa tradisional, disajikan dengan tahu, tempe, dan lalapan.
Mana yang Lebih Enak?
Kembali ke selera masing-masing:
- Suka ayam crispy dan sambal pedas ekstrem? Geprek jawabannya.
- Lebih suka cita rasa rumahan dengan bumbu meresap? Penyet adalah pilihan klasik.
Dua-duanya punya tempat spesial di hati pecinta kuliner Indonesia.(red)