JAKARTA || ONTV.CO.ID — Publik dikejutkan dengan skandal kebocoran data di layanan pengiriman Ninja Xpress. Sekitar 10.000 data konsumen dilaporkan disalahgunakan oleh oknum internal, menyebabkan ratusan orang menerima paket berisi kain perca, koran bekas, hingga limbah rumah tangga.
Modus licik sang pelaku:
- Seorang pekerja lepas berinisial T memanfaatkan kelengahan karyawan resmi untuk mengakses database pelanggan.
- Data dijual ke pihak ketiga seharga Rp 2.500 per identitas, lalu digunakan untuk membuat pengiriman fiktif melalui layanan Cash on Delivery (COD).
Paket COD jadi alat tipu daya.
- Korban tak mengetahui bahwa nama dan alamatnya telah digunakan untuk mengirimkan “paket palsu”.
- Saat kurir datang, mereka terkejut menerima isi yang tidak sesuai.
Tindakan hukum & buronan utama.
- Dua pelaku ditangkap oleh Polda Metro Jaya dan dijerat UU ITE.
- Satu pelaku utama berinisial G masih buron, diduga dalang di balik sistem penjualan data ini.
“Setelah menemukan indikasi anomali akses terhadap data internal, kami segera menginvestigasi dan langsung melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian,” ujar Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Junardi Juarsa, dikutip dari komaps.com, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025)
“Ini membuktikan bahwa perlindungan konsumen dan keamanan data pribadi adalah tanggung jawab kita bersama,” lanjutnya.
Ninja Xpress menegaskan bahwa kasus ini bukan akibat peretasan sistem IT, melainkan murni penyalahgunaan akses internal. Mereka berkomitmen memperkuat sistem keamanan dan manajemen internal agar kejadian serupa tidak terulang.***